Tanggal Rilis | : | 1 September 2020 |
Ukuran File | : | 0.74 MB |
Abstraksi
<div style=""><ul><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Dari 90 kota pantauan IHK nasional, 37 mengalami inflasi dan 53 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh (0,88 persen) dan deflasi tertinggi di Kupang (0,91 persen). Palangka Raya menempati peringkat ke-7 kota deflasi di tingkat nasional dan Sampit menempati peringkat ke-10 kota deflasi di tingkat nasional.</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Deflasi di Palangka Raya (0,55 persen) dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (3,09 persen), pendidikan (0,83 persen), serta pakaian dan alas kaki (0,43 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Deflasi di Sampit (0,43 persen) dipengaruhi oleh penurunan indeks harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,41 persen), perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,33 persen), serta perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,32 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Provinsi Kalimantan Tengah mengalami deflasi sebesar 0,50 persen, laju inflasi tahun kalender 0,43 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tah un 1,63 p ersen.</span></font></li></ul></div><div style="font-family: Arial, Verdana; font-size: 10pt; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal;"><br></div>