Tanggal Rilis | : | 1 Oktober 2020 |
Ukuran File | : | 0.59 MB |
Abstraksi
<div Arial, Verdana"><span >Dari 90 kota pantauan IHK nasional, 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli (1,00 persen) dan deflasi tertinggi di Timika (0,83 persen). Palangka Raya menempati peringkat ke-7 kota deflasi di tingkat nasional, sedangkan Sampit menempati peringkat ke-23 kota deflasi.</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span >Deflasi di Palangka Raya (0,36 persen) dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,06 persen) dan kelompok transportasi (0,82 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span >Deflasi di Sampit (0,20 persen) dipengaruhi oleh penurunan indeks harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,56 persen), kelompok transportasi (0,56 persen), serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,34 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span >Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Provinsi Kalimantan Tengah mengalami deflasi (0,30 persen), laju inflasi tahun kalender (0,13 persen) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (1,42 persen).</span></font></li></ul></div><div ><br></div>